Pages

Selasa, 15 Februari 2011

bayangan angin

mulai kukumpulkan sedikit demi sedikit serpihan angin..
yang semalam sengaja kupecahkan berkeping-keping,
dalam senyum tangis mimpiku.


kucoba merajut keping demi keping serpihan angin,
mulai memutar memori,
seperti apa wujud angin yang dengan sengaja kuhempaskan,
terhempas dalam lembutnya air diatas bantal.


mau tak mau hati pun berputar jauh kebelakang,
mencoba mengingat seperti apa wujud angin yang kerapkali membuatnya merindu.
merindu sesosok bayangan angin yang dulu kerap memujanya dalam tidur dan helaan napas.


sial..!! bayangan itu tak jua terbentuk..
sampai meradang pun kerinduan akan bayangan itu tak mau muncul..
seperti apa wujud bayangan angin itu dulu?


kerinduan yang enggan bergumul denganku akhir-akhir ini,
sedikit banyak serta merta turut menghempaskan bayangan angin itu.
apa yang harus kulakukan sekarang..


ada beragam pilihan sekarang,
haruskah aku mulai membujuk agar kerinduan itu berkenan pulang,
ataukah aku harus memulai untuk secepatnya merajut bayangan angin,
sebelum dia benar-benar jauh terhempas dan menghilang..
meski hasil akhirnya, akupun yakin, bayangan anginku nanti tak akan sama dengan sebelumnya..
ataukah aku tak berbuat apa-apa, dan akan kehilangan semuanya..


ah, bodoh..!! apa yang kupikirkan..
kedua..!! ya, tentu saja aku akan memilih pilihan kedua..
akan kurajut kepingan angin itu hingga menjadi bayangan baru,
bayangan angin yang benar-benar baru..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar