Pages

Rabu, 16 Februari 2011

Membuat Bukan Menemukan

Sepertinya kamu sudah mampu membalikkan keadaan sayang..
Keadaan dimana beberapa hari terakhir ini kering dan tandus karena kesibukan kita..
Hujan, ya, 'hujan' semalam, tepatnya tengah malam,
kau sengaja menumpahkannya dari langit pemikiran-pemikiran mu,
dan pada kenyataannya  itu mampu menyejukkan kita..


Seperti biasa, selalu ada hal yang begitu bermakna dari setiap obrolan kita,
obrolan yang dibantu dengan operator tentunya..
Dan aku juga sebenarnya sangsi, apa mereka mencuri dengar obrolan kita atau tidak..
Ah, tak penting masalah itu, yang terpenting adalah kebijaksanaan dan ilmu baru yang selalu bisa kucuri dari setiap pemikiranmu sayang..


Semalam, sengaja atau tak sengaja, kita sama-sama memilih untuk membahas tentang hal lain..
Sedikit berbeda memang dari tema-tema setiap kita berbincang dari ujung ke ujung,
bukan tentang agama, bukan tentang hidup dan kehidupan, yang sudah biasa menjadi dongeng menjelang tidur kita sebelum-sebelumnya..
Ya, semalam kita sepakat memilih cinta menjadi objek perdebatan "ringan" kita..
Aku masih ingat, kalimat yang kau tanyakan padaku, yang akhirnya membawa kita ke dalam cengkrama yang jauh lebih intim.. "Sayang, kalau menurutmu, hakikat tertinggi dari cinta itu apa?"
Pertanyaan yang menurutku sendiri tak mudah untuk kujawab, dan nyatanya aku butuh waktu beberapa detik untuk mendapatkan jawaban yang nantinya cukup bisa kau terima.. "Kalau menurutku, cinta itu keikhlasan", itu jawaban yang akhirnya meluncur dari mulutku.
Dan kenyataannya kau cukup bisa menerima jawabanku itu sayang, meski bukan yang paling tepat dari apa yang ada di pikiranmu.. "Memang tak salah sayang, tapi menurutku ada yang jauh lebih tepat", begitu katamu.
Katamu lagi, "Kalau menurutku, hakikat tertinggi dari cinta adalah pengorbanan."
Menurutmu pengorbanan adalah hasil akhir dari semua tataran yang ada dibawahnya, dalam hal ini tentang cinta antar manusia. Sebelum aku bertanya, kau sudah lebih dulu membaca pikiranku. Kau jelaskan bahwa dalam hal ini, ada tiga hal yang kamu utarakan, tentang keikhlasan, ketulusan dan pengorbanan. Tapi kenapa kamu memilih pengorbanan sebagai hal yang tertinggi? Aku sempat menyanggah pemikiranmu ini, karena menurutku keikhlasan adalah yang utama. Kemudian kamu menjelaskan lagi, "Memang benar, keikhlasan dan ketulusan itu merupakan dasar dari munculnya pengorbanan dalam suatu hubungan. Tapi, coba kita pikir lagi, jika ada keikhlasan, ada ketulusan, tapi tak ada keberanian dan kemauan untuk berkorban, semua itu akan sia-sia sayang, kita hanya akan menjadi manusia egois yang tak mau berkorban untuk pasangan kita."
Pendapatku kau patahkan sayang, kali ini aku tak bisa menyanggah lagi.. Nilai sempurna untuk pemikiranmu..
"Kalau seseorang itu telah mau berkorban untuk pasangannya, sudah pasti keikhlasan dan ketulusan untuk pasangannya pun tak usah diragukan lagi", begitu katamu.


Aku belajar hal lain, dari pembicaraan kita semalam.. Bahwa pada kenyataannya banyak orang memilih untuk mencari pasangan yang sesuai dengan kriteria mereka, sesuai dengan standar minimal keinginan mereka..
Begitu mereka dihadapkan pada seseorang yang tidak masuk poin-poin untuk menjadi pasangan mereka, akhirnya mereka menjauh.. Padahal tanpa mereka sadari, sosok itu bisa jadi jauh lebih hebat dari sekadar sosok yang mereka inginkan untuk menjadi pasangan mereka.. Kalau mereka mau untuk sedikit lebih ikhlas, sedikit lebih tulus, dan sedikit mau berkorban, tidak mungkin tidak, mereka akan "membuat" pasangan sesuai kriteria mereka.. Ya, "membuat", bukan "menemukan".. 

Selasa, 15 Februari 2011

bayangan angin

mulai kukumpulkan sedikit demi sedikit serpihan angin..
yang semalam sengaja kupecahkan berkeping-keping,
dalam senyum tangis mimpiku.


kucoba merajut keping demi keping serpihan angin,
mulai memutar memori,
seperti apa wujud angin yang dengan sengaja kuhempaskan,
terhempas dalam lembutnya air diatas bantal.


mau tak mau hati pun berputar jauh kebelakang,
mencoba mengingat seperti apa wujud angin yang kerapkali membuatnya merindu.
merindu sesosok bayangan angin yang dulu kerap memujanya dalam tidur dan helaan napas.


sial..!! bayangan itu tak jua terbentuk..
sampai meradang pun kerinduan akan bayangan itu tak mau muncul..
seperti apa wujud bayangan angin itu dulu?


kerinduan yang enggan bergumul denganku akhir-akhir ini,
sedikit banyak serta merta turut menghempaskan bayangan angin itu.
apa yang harus kulakukan sekarang..


ada beragam pilihan sekarang,
haruskah aku mulai membujuk agar kerinduan itu berkenan pulang,
ataukah aku harus memulai untuk secepatnya merajut bayangan angin,
sebelum dia benar-benar jauh terhempas dan menghilang..
meski hasil akhirnya, akupun yakin, bayangan anginku nanti tak akan sama dengan sebelumnya..
ataukah aku tak berbuat apa-apa, dan akan kehilangan semuanya..


ah, bodoh..!! apa yang kupikirkan..
kedua..!! ya, tentu saja aku akan memilih pilihan kedua..
akan kurajut kepingan angin itu hingga menjadi bayangan baru,
bayangan angin yang benar-benar baru..

tak (ingin) terpikirkan

angin-angin dan udara itu seperti tak ada hentinya merasuki diriku
berjejal-jejal masuk dan saling sikut..
satu persatu mulai menyesaki pembuluh darahku..
hingga kurasa sesak dibuatnya..


tapi ternyata ada satu kekosongan dibalik  itu semua..
ya, kutemukan satu tempat kosong di aliran darahku..
makin lama makin menyeruak,
menikam udara-udara yang ada di dalamnya..
menyesakinya dan memaksa mereka untuk keluar,
membuang jauh-jauh  oksigen yang harusnya kubutuhkan itu..


kekosongan itu makin binal dan arogan..
hanya mau untuk dirinya sendiri..
dan merekapun tak mampu melawan kekosongan itu..


pergi, akhirnya udara-udara, oksigen-oksigen itu pergi..
menjauh dari pembuluh darahku..
terpaksa meninggalkan kekosongan itu merajai setiap aliran darahku..
kini tak ada satu mili pun yang luput dari kuasa kekosongan itu..
akupun mati, mati tanpa mereka yang kusebut udara, mereka yang kusebut oksigen..
tak terpikirkan, kekosongan yang kurawat sejak belum ada, ternyata berbalik menikamku..
kini dia telah buatku terbunuh, buatku lenyap, dan diapun terkekeh di dalam tubuhku.

Senin, 14 Februari 2011

Terimakasih.. ^^

Sebenernya aku bukan penganut Valentine's Day,
karena menurutku tiap saat adalah kasih sayang.
Tapi tak apa, karena momennya yang tepat,
aku nulis sedikit ucapan terimakasih buat semua yang selalu dan senantiasa dalam hidupku.


Pertama yang pasti aku ingin mengucapkan terimakasih kepada ALLAH.
Terimakasih Ya Rabb, Engkau begitu menyayangi hamba,
tak pernah putus cinta dan sayang-Mu untuk hamba.
Semoga Engkau senantiasa membimbing hamba untuk semakin mengenal-Mu Ya ALLAH.. Amin..


Orang pertama yang ingin  kuucapkan terimakasih adalah Ibuku.
Meski aku menyadari kalau dulu aku memang tak terlalau dekat dengan Ibuku,
tapi aku sangat menyayanginya, karena tanpa beliau aku tak akan jadi seperti ini.
Aku tahu, Ibuku memang lebih dominan di keluargaku.
Mulai pilihan sekolah dan kuliah untuk anak-anaknya hingga pilihan jodoh.
Semua bakal diseleksi ketak sama Ibu.
Bahkan sampai sekarang, pemilihan tempat kerjaku juga Ibu yang nentuin.
Tapi aku percaya, Ibu pasti memilihkan yang terbaik buatku, karena Ibu memang yang lebih tahu apa yang terbaik untuk anak-anaknya.. Terimakasih Ibu.. ^^


Orang pertama (lagi) yang ingin kuucapkan terimakasih adalah.. tararaaaaa...
Papaku.. heheheheee.. I LOVE HIM SO MUCH.. hihihihi
aku sayaaaang banget sama papa..
Dari kecil yang nyuapin makan, nganter sekolah dll.. selalu papaku..
makanya aku deket banget sama papa..
gak heran kalau sifat-sifatku banyak yang mirip sama papa..
bahkan bisa dibilang hampir semuanya.. hehehee..
Terimakasih papa, maaf selalu merepotkanmu.. hahahaa.. :p


Lanjut lagi, aku juga pengen ngucapin makasih ke kakakku.
Satu-satunya.. the one and only.. hehehee
Beruntung banget punya kakak cowok kayak kamu kak..
Baiknya minta ampun.. gak rewel kalo ku repotin, suka ngasih uang jajan.. hihihi.. :p
Pokoknya is the best lah.. wohohohoo.. i love you my big brother.. :D


Selanjutnya aku mau ngucapin makasih buat pacarku..
hahahaaa.. pacar?? calon suami aja lah,.. udah tua, udah gak pantes pacar-pacaran.. :p
Meski kamu sering bikin jengkel, tapi aku tetep sayang kamu..
Udah kebal ngadepin hal yang bikin jengkel dari kamu sayang.. hahaha.. cup muach..
Kayak hari ini, ngilang gak jelas kemana.. no message.. no call.. wohohoho..
tak apa.. kita kan sudah terbiasa seperti itu kan sayang?? :*
Terimakasih buat semuanya ya.. Terimakasih buat empat tahun yang menyenangkan..
Mari kita pertahankan hingga kakek nenek.. hingga ajal menjemput..!! Merdeka..!!! Loh.. :p


Dan yang terakhir tapi gak kalah penting adalah sahabat-sahabatku..
I LOVE YOU GUYS..
Entah seperti apa aku tanpa kalian..
Kalian udah jadi keluarga keduaku saat aku jauh dari kampung halaman.. (buset dah, bahasanya kayak pujangga lama.. wkwkwk.. :p)
Aku sayang kalian.. meski tak jarang kalian juga merepotkan.. hahahahaa...
Aku pasti akan bangga menceritakan kalian pada anak-anakku kelak..
Agar anak-anakku nanti belajar tentang persahabatan.. wohohohoho..
Thank You Hunny.. big hug for you all.. :)


Terimakasih Ya ALLAH, terimakasih Keluargaku, terimakasih calon Ayah dari anak-anakku, terimakasih Sahabat-sahabatku, terimakasih Indonesia, dan terimakasih Dunia..
Ijinkanku mengabdi dan berkarya untuk kalian.. Amin.. ^^

Hasil Keisenganku.. ^^

Aku paling suka dengan semua hal yang berhubungan dengan kerajinan tangan..
Di bawah ini beberapa hasil dari keisenganku. Hehehehe..
Sekarang aku lagi pengen belajar hal lain diluar kain flanel..
Aku pengen belajar bikin sesuatu dari clay, juga pengen bisa merajut..
wuuhuuu..mudah-mudahan bisa.. SEMANGAT..!!!







Dia..

Aku tak pernah membayangkan akan bertemu dengannya..
Mungkin inilah rahasia ALLAH.. Dia memang Maha Segalanya..
Termasuk mempertemukannya denganku lewat dunia maya..
Kenapa harus dia? Kenapa bukan yang lain?
Hanya ALLAH yang tahu alasannya..
Dan kini, ALLAH membuka pikiranku, hingga aku pun tahu apa alasannya..
Ya, kini aku tahu.. Ternyata dialah yang terbaik..

ALLAH memang benar-benar sangat menyayangiku..
Dia mengirimkan seseorang yang hebat..
Seseorang yang selalu ada untukku..
Ketika aku rapuh, ketika aku tertatih..
Bahkan ketika aku mengabaikannya..
Dengan sabar dia menatihku,
Dengan sabar dia menggandengku..
Dengan setia dia tetap bertahan mendampingiku..

ALLAH memang benar-benar sangat mencintaiku..
Dia mengirimkan seseorang yang berhati lembut..
Seseorang yang benar-benar menghargai seorang wanita..
Seseorang yang tak pernah mebuatku sakit..
Dengan kelembutan hatinya, dia tahu bagaimana menyayangi seorang wanita..

Tak pernah terpikirkan olehku akan selama ini  dia bertahan mendampingiku..
Aku yang seringkali membuatnya sakit..
Aku yang seringkali membuatnya kecewa..
Dan aku pula yang seringkali membuatnya terluka..
Tapi, kenyataannya dia tetap bertahan di sisiku..
Bahkan ketika lelaki lain mungkin sudah muak,
dia tetap tak beranjak sedikitpun dari sisiku..

Untukku dia benar-benar sempurna..
Bahkan mungkin terlalu sempurna..
Semoga dia tak akan pernah lelah mendampingiku..

Tahukah kamu siapa "dia" yang kumaksud?
Itulah kamu sayang..
Seseorang yang terbaik dari yang terbaik..

Kau pasti tahu sayang, aku  bukan wanita yang pandai memilih kata..
Dan menjadikannya sajak mengharukan untukmu..
Tapi kuharap, tulisan ini mampu mewakili apa yang kurasa tentangmu..

Pernah suatu waktu kita berbincang..
Kataku, suatu saat nanti jika ALLAH memanggil kita,
Aku ingin dipanggil lebih dulu..
Karena apa? Karena kurasa aku tak kan sanggup tanpamu..
Aku memang egois sayang, tapi memang seperti itulah kenyataannya..

Terimakasih karena kau masih ada untukku hingga sekarang..
Dan kuharap, kau akan tetap ada di sisiku..
Kuharap kau akan tetap ada di sampingku..
Selalu ada di setiap ku membuka mata, hingga kupejamkan mataku..
Kita akan melihat anak-anak kita tumbuh..
Bermain-main di halaman rumah kita nanti..
Bahkan, jika ALLAH mengijinkan..
Kita akan bersama-sama melihat senja, ditemani secangkir teh..
Dan diiringi suara tawa cucu-cucu kita..

Terimakasih sayang..
Untuk kesetiaanmu..
Untuk kesabaranmu..
Untuk kasih sayangmu..
Untuk kelembutan hatimu..
Dan untuk senyum serta tawamu..
Aku menyayangimu.. Sangat menyayangimu..


(Teruntuk kekasihku: Lesly Zakaria Nulul Azmi)


New Home

Sebenarnya ini bukan kali pertama saya bikin blog..
Tapi tetap saja saya harus sedikit belajar karena ini blog pertama saya di blogger..
hmmmm.. lumayan, sedikit pusing kurasa..
karena blog saya di "tempat lain" jauh lebih mudah menggunakannya..
tapi tak apa, akan kucoba untuk betah di rumah baru ini..
"SELAMAT DATANG DI RUMAH YANG BARU"