Aku menulis lagi.. Bahkan baru beberapa waktu yang lalu aku menulis, kini aku ingin menulis lagi..
Aku tak mau apa yang ada di hati dan pikiranku menguap begitu saja..
Beberapa menit yang lalu, aku berbincang dengan seorang kawan..
Seorang lelaki yang pernah tersakiti..
Dan sampai detik ini kurasa dia masih merasakan sakit itu..
Dia kawan baik dari kekasihku, dan karenanya aku mengenal lelaki itu..
Lelaki yang baik, bahkan teramat baik kurasa..
Dia pula yang sering kucari jika kekasihku sedang tak ingin diganggu..
Bukan, bukan aku main belakang dari kekasihku, tapi memang aku sendiri yang tak ingin mengganggunya..
Aku tahu dia ada hal yang harus dia kerjakan.. Dan aku mengerti itu..
Kenapa harus kawan ini yang kucari?
Karena dia begitu mirip dengan kekasihku, lelaki-lelaki baik..
Lelaki-lelaki yang membuat wanita-wanita merasa beruntung memiliki mereka..
Dan aku, akulah salah satu wanita yang merasa memiliki keberuntungan ganda, keberuntungan pertama karena memiliki kekasih yang teramat baik, dan keberuntungan kedua karena memiliki kawan yang sangat baik pula..
Tapi, aku tak habis pikir, kenapa lelaki sebaik itu harus terluka.. Bahkan oleh sosok wanita yang menurutku cukup berharga untuknya... Ketika wanita-wanita lain berlomba untuk mendapatkan kekasih seperti dia, justru dia begitu mudah terlupakan.. Lelaki yang sampai detik ini tetap menyimpan rasa untuk wanita itu..
Ada satu kebencian, namun ada beribu-ribu maaf untuk wanita itu.. Aku tahu itu, bahkan tanpa kawanku mengungkapkannya padaku..
Hal itu pula yang membuatku teringat, akupun pernah menyakiti lelakiku..
Seorang lelaki yang begitu setia untukku..
Bodoh.. Aku memang benar-benar bodoh saat itu..
Namun aku bersyukur, Tuhan begitu cepat menamparku..
Menyadarkanku betapa baiknya lelakiku..
Hingga aku tak harus kehilangannya..
Lelaki.. Sosok manusia yang diciptakan Tuhan untuk wanita..
Tanpa kita sadari, mereka adalah sosok yang lembut..
Bahkan ketika mereka tersakiti, mereka masih bisa memaafkan..
Tuhan memang benar, lelaki baik memang hanya diciptakan untuk wanita yang baik pula..
Untuk lelaki-lelaki baik, jika kalian pernah merasa tersakiti karena kami, wanita.. Kami minta maaf..
Dan yakinlah.. Lelaki baik memang hanya untuk wanita baik..
Minggu, 06 Maret 2011
Ladang Musim Semi
Semua kembali seperti semula.. Selalu ada musim semi setelah musim dingin yang menusuk tulang..
Pagi ini benar-benar sempurna.. Matahari lembut bersinar, dan kabut tersibak terbawa angin tak kasat mata..
Benar-benar sempurna untukku jika ingin menikmatinya.. Tapi tak kulakukan, aku lebih memilih untuk menikmati setiap detik memoriku denganmu.. Sambil memandangmu tidur dalam khayalku..
Kucoba mengingat-ingat semua perjalanan yang kita lalui bersama.. Kuingat-ingat bagaimana Tuhan telah membawamu untukku, mengirimmu lewat malaikat-malaikatNya.. Bahkan sampai detik ini pun aku benar-benar terkagum-kagum padaNya.. Dia punya begitu banyak cara hingga mempertemukan kita di satu simpang jalan, pada waktu yang benar-benar tepat.. Kuingat pula kapan pertama kali kulihatmu secara dekat.. Kuingat lagi bagaimana kita mulai berjalan, dan berlari-lari kecil menyusuri padang musim semi yang kita buat sendiri..
Kau begitu telaten merawat setiap bunga di ladang itu, dan akupun tak henti-hentinya mengagumi betapa kokohnya pohon maple di ladang kita.. Kau benar-benar tahu aku sangat menyukai pohon itu, pohon yang daunnya begitu indah, bahkan ketika musim gugur tiba.. Kini aku tak perlu jauh-jauh ke negeri empat musim untuk bisa bermain-bermain di bawah pohon maple, aku cukup melihat keindahannya di matamu sayang..
Keindahan ladang musim semi yang kita buat bersama..
Selalu ada cinta di setiap detikku bersamamu.. Bahkan saat kau tak benar-benar berada disampingku, masih sanggup kurasakan cinta yang sama.. Masih bisa kurasakan keindahan musim semi di matamu..
Aku cukup memejamkan mata, dan akan kutemukan kau disitu, sedang menungguku di bawah pohon maple sambil memegang setangkai krisan kuning untukku..
Kau sanggup membuatku selalu jatuh cinta.. Dan kurasakan betapa lembutnya semilir angin menerpa wajahku.. Selalu ada kesejukan musim semi karenamu.. Ya, karenamu..
Pagi ini benar-benar sempurna.. Matahari lembut bersinar, dan kabut tersibak terbawa angin tak kasat mata..
Benar-benar sempurna untukku jika ingin menikmatinya.. Tapi tak kulakukan, aku lebih memilih untuk menikmati setiap detik memoriku denganmu.. Sambil memandangmu tidur dalam khayalku..
Kucoba mengingat-ingat semua perjalanan yang kita lalui bersama.. Kuingat-ingat bagaimana Tuhan telah membawamu untukku, mengirimmu lewat malaikat-malaikatNya.. Bahkan sampai detik ini pun aku benar-benar terkagum-kagum padaNya.. Dia punya begitu banyak cara hingga mempertemukan kita di satu simpang jalan, pada waktu yang benar-benar tepat.. Kuingat pula kapan pertama kali kulihatmu secara dekat.. Kuingat lagi bagaimana kita mulai berjalan, dan berlari-lari kecil menyusuri padang musim semi yang kita buat sendiri..
Kau begitu telaten merawat setiap bunga di ladang itu, dan akupun tak henti-hentinya mengagumi betapa kokohnya pohon maple di ladang kita.. Kau benar-benar tahu aku sangat menyukai pohon itu, pohon yang daunnya begitu indah, bahkan ketika musim gugur tiba.. Kini aku tak perlu jauh-jauh ke negeri empat musim untuk bisa bermain-bermain di bawah pohon maple, aku cukup melihat keindahannya di matamu sayang..
Keindahan ladang musim semi yang kita buat bersama..
Selalu ada cinta di setiap detikku bersamamu.. Bahkan saat kau tak benar-benar berada disampingku, masih sanggup kurasakan cinta yang sama.. Masih bisa kurasakan keindahan musim semi di matamu..
Aku cukup memejamkan mata, dan akan kutemukan kau disitu, sedang menungguku di bawah pohon maple sambil memegang setangkai krisan kuning untukku..
Kau sanggup membuatku selalu jatuh cinta.. Dan kurasakan betapa lembutnya semilir angin menerpa wajahku.. Selalu ada kesejukan musim semi karenamu.. Ya, karenamu..
Kamis, 03 Maret 2011
Labirin..
Beberapa hari terakhir ini rasanya ingin selalu lebih cepat kuakhiri hariku..
Setiap detiknya selalu kurasakan waktu semakin menghimpitku..
Memaksaku untuk tak bernapas, untuk tak lagi mendetakkan jantungku..
Bahkan saat bulan baru muncul, inginku secepat mungkin memejamkan mata..
Bukan.. Bukan karena tak ada lagi yang bisa aku lakukan, tapi memang aku tak ingin dan tak mau melakukan apa-apa lagi.. Rasanya seperti ada yang menyesakkanku.. Membuatku rapuh dan tak sanggup membuka mata..
Atau mungkin lebih tepatnya tak mau membuka mata.. Ya, bahkan kalo aku boleh meminta, aku ingin amnesia,
dan terbangun dengan hal-hal yang hanya ingin kuingat saja..
Namun pada kenyataannya, semakin aku memaksa tuk terpejam, semakin kuat pula otak ini meronta dan tak ingin terpejam.. Inginku tertidur tanpa beban, dan terbangun dengan kebahagiaan.. Tapi sepertinya mustahil..
Ya, mustahil.. Karena kau telah memilih untuk membuatku mustahil merasakan itu..
Sejenak, sebelum ku tertidur, mau tak mau aku harus mengingatmu, dan semakin teringat..
Dan ketika ku terbangun, seperti biasa, seperti sudah menjadi hal wajib, selalu kutengok mesin kotak yang biasanya setia menyimpan surat cinta darimu, meski hanya berupa sebaris kalimat.. Tapi beberapa hari terakhir tak kutemukan.. Dan hal ini yang selalu membuatku ingin secepatnya mengakhiri hari..
Dan lagi-lagi, ku tengok pula halaman yang kadang kupenuhi dengan kata-kata tak bermaknaku, dan tak pula kutemukan kau disana.. Ku lakukan itu setiap hari, ya setiap hari.. Dan hasilnya masih tetap sama.. Nihil..
Aku seperti terjebak di dalam labirin waktu, dan tak kutemukan jalan untukku keluar..
Inginku memanggilmu, tapi kuurungkan.. Bukankah kau telah mengusirku??
Dan sepertinya aku tak layak dan terlalu memuakkan..
Bahkan aku pun malu, menjadi sangat malu karena setiap saat merepotkan Tuhan,
setiap saat hanya bisa berkeluh kesah dan menangis di hadapan-Nya..
Sebenarnya, aku tak memintamu tuk selalu menatapku dengan matamu, tuk selalu mendengarku dengan hatimu.. Tentu saja tidak, aku tak memintamu untuk itu.. Aku cukup tahu diri untuk itu..
Karena aku tahu, ada berjuta hal yang jauh lebih layak untuk kau lakukan, daripada harus melakukan hal-hal tadi untukku.. Tapi jika aku diijinkan untuk meminta, aku hanya ingin meminta satu hal.. Aku hanya ingin meminta, tolong ingat aku.. Sedetik saja ingat aku dalam harimu..
Namun, jika hal itu terlalu memberatkanmu, tak apa.. Biarlah aku saja yang mengingatmu..
Meski itu makin membuatku hanya bisa berdiam dalam labirin.. Labirin yang diciptakan sendiri oleh hatiku..
Setiap detiknya selalu kurasakan waktu semakin menghimpitku..
Memaksaku untuk tak bernapas, untuk tak lagi mendetakkan jantungku..
Bahkan saat bulan baru muncul, inginku secepat mungkin memejamkan mata..
Bukan.. Bukan karena tak ada lagi yang bisa aku lakukan, tapi memang aku tak ingin dan tak mau melakukan apa-apa lagi.. Rasanya seperti ada yang menyesakkanku.. Membuatku rapuh dan tak sanggup membuka mata..
Atau mungkin lebih tepatnya tak mau membuka mata.. Ya, bahkan kalo aku boleh meminta, aku ingin amnesia,
dan terbangun dengan hal-hal yang hanya ingin kuingat saja..
Namun pada kenyataannya, semakin aku memaksa tuk terpejam, semakin kuat pula otak ini meronta dan tak ingin terpejam.. Inginku tertidur tanpa beban, dan terbangun dengan kebahagiaan.. Tapi sepertinya mustahil..
Ya, mustahil.. Karena kau telah memilih untuk membuatku mustahil merasakan itu..
Sejenak, sebelum ku tertidur, mau tak mau aku harus mengingatmu, dan semakin teringat..
Dan ketika ku terbangun, seperti biasa, seperti sudah menjadi hal wajib, selalu kutengok mesin kotak yang biasanya setia menyimpan surat cinta darimu, meski hanya berupa sebaris kalimat.. Tapi beberapa hari terakhir tak kutemukan.. Dan hal ini yang selalu membuatku ingin secepatnya mengakhiri hari..
Dan lagi-lagi, ku tengok pula halaman yang kadang kupenuhi dengan kata-kata tak bermaknaku, dan tak pula kutemukan kau disana.. Ku lakukan itu setiap hari, ya setiap hari.. Dan hasilnya masih tetap sama.. Nihil..
Aku seperti terjebak di dalam labirin waktu, dan tak kutemukan jalan untukku keluar..
Inginku memanggilmu, tapi kuurungkan.. Bukankah kau telah mengusirku??
Dan sepertinya aku tak layak dan terlalu memuakkan..
Bahkan aku pun malu, menjadi sangat malu karena setiap saat merepotkan Tuhan,
setiap saat hanya bisa berkeluh kesah dan menangis di hadapan-Nya..
Sebenarnya, aku tak memintamu tuk selalu menatapku dengan matamu, tuk selalu mendengarku dengan hatimu.. Tentu saja tidak, aku tak memintamu untuk itu.. Aku cukup tahu diri untuk itu..
Karena aku tahu, ada berjuta hal yang jauh lebih layak untuk kau lakukan, daripada harus melakukan hal-hal tadi untukku.. Tapi jika aku diijinkan untuk meminta, aku hanya ingin meminta satu hal.. Aku hanya ingin meminta, tolong ingat aku.. Sedetik saja ingat aku dalam harimu..
Namun, jika hal itu terlalu memberatkanmu, tak apa.. Biarlah aku saja yang mengingatmu..
Meski itu makin membuatku hanya bisa berdiam dalam labirin.. Labirin yang diciptakan sendiri oleh hatiku..
Langganan:
Postingan (Atom)